Kamis, 08 Maret 2018

About Me : Feminis Sedari Lahir

Konten ini saya tulis untuk merayakan International Women's Day 2018


"Bu, Bellawati Dityasari itu artinya apa?"
"Dityasari artinya Sarinya Edy & Wati (nama kedua orang tuaku).
"Kalau Bellawati?"
Kali ini bapak yang menjawab..
"Bellawati itu maksudnya membela wanita."

Itu percakapan ketika aku penasaran tentang arti namaku saat aku SD. Saat itu yang paling kucerna adalah makna dityasari. Tapi makna nama Bellawati sungguh sulit dicerna. Maksudnya apa coba, "membela wanita". Mengapa wanita perlu dibela dan dari siapa wanita harus dibela. Apakah dari seorang laki-laki?

Pertanyaan itu baru terjawab sedikit demi sedikit setelah aku memasuki remaja. Sampai di umur 25 tahun ini aku baru bisa memaknai sebagian besar arti namaku dan tentang feminisme. Ya, ternyata aku memang udah "feminis" dari lahir berkat namaku.

Equality & Freedom
Source : Pixabay


Mengapa wanita perlu dibela?

Patriarki. Pandangan sosial tentang wanita membuat wanita terlihat lebih lemah dan menjadi secondary citizen di dunia. Di dunia lho ya, bukan hanya di Indonesia. Aku sering disepelekan, dianggap lemah dan kurang penting hanya karena aku wanita. Aku sering merasa tidak nyaman berjalan sendirian di tempat umum, berkendara sendiri, hanya karena aku wanita. 
Itu masih lebih baik menurutku, daripada hal-hal yang masih belum bisa diakses oleh wanita lain, di beberapa tempat di Indonesia maupun dunia : Kebebasan Belajar dan Berkarya.

Sebagian wanita masih terbelenggu soal kemerdekaannya dalam pendidikan, baik formal maupun informal. Masih ada tetangga rumah yang merasa anak perempuannya cukup sekolah hingga SMP saja, lalu membantu orang tua di rumah, dan dinikahkan.

Masih ada teman perempuan yang cukup belajar sampai SMA, tidak lanjut kuliah karena akan menikah serta ikut suami. Tak apa sih jika tidak bisa mengenyam pendidikan formal, at least para wanita harus merasa ingin terus belajar dari manapun. Dan ternyata tidak semua wanita merasa begitu. Padahal, sebagian wanita akan menjadi ibu, dan ibu adalah guru utama bagi anak-anaknya. Makanya, aku cukup bersyukur aku masih memiliki semangat belajar serta orang-orang sekelilingku yang mendukung aku untuk terus belajar, bahkan menghargaiku sebagai wanita yang berpendidikan.

Soal berkarya, banyak yang merasa karirnya berhenti begitu dia menikah dan punya anak. Banyak yang berhenti mengkaryakan diri atau berhenti mengembangkan potensi diri begitu dia menjadi ibu. 

Jadi kurasa, wanita benar-benar perlu dibela, dalam banyak hal terutama dalam kebebasan belajar & berkarya.


Dari siapa wanita harus dibela?

Tadinya aku berpikir bahwa wanita harus dibela dari laki-laki, but aku menyadari kalau itu salah. We are not supposed to be against men. In fact, we should work with them. Check this amazing speech of Emma Watson about her campaign, He For She.



Cukup lama aku mencari jawaban, dari siapa wanita perlu dibela... Setelah melihat video Emma Watson, aku baru mendapatkan jawabannya. Yaitu wanita perlu dibela dari pandangan, stereotype, sistem yang menyebabkan wanita tidak bisa bebas belajar. Bahkan hal ini tidak hanya penting bagi wanita, namun juga bagi pria.


How I love the idea of #HeForShe, karena kesetaraan gender adalah isu untuk para pria, bukan hanya wanita. Stereotip telah membuat society berpikir, pria tidak boleh lemah, pria tidak boleh merasa sedih, pria tidak boleh memperlihatkan emosi mereka. Hal inilah yang kemungkinan besar membuat para pria tenggelam dalam depresi dan membuat banyak kasus bunuh diri. Para pria telah dituntut oleh stereotip bahwa mereka harus dominan dan agresif, sehingga membuat wanita merasa submisif dan terkekang.



Beruntungnya, aku hidup di tengah-tengah lelaki yang respect terhadap wanita. Bapakku sendiri tidak ambil pusing aku mau sekolah apa, belajar apa, beli buku apa, bahkan di-support. Zaga, juga malah sangat mendukung aku untuk belajar dan berkarir senyaman yang kumau, bahkan juga men-support. Aku punya beberapa teman laki-laki, dan semuanya Alhamdulillah sekali juga respect terhadap wanita, tidak masalah ketika aku melemparkan opini dan malah berdiskusi seru denganku.

But, i know, tidak semua wanita mendapatkan kenyamanan itu.

So, aku berharap, di Hari Wanita Sedunia ini, wanita semakin sadar akan pentingnya diri mereka, pentingnya pendidikan bagi mereka dan pentingnya peran mereka di dunia ini. Juga, aku berharap para pria, mulai memahami bahwa kesetaraan gender ini juga penting bagi mereka, bukan hanya untuk memerangi pria. Women aren't against Men. Let's work together! :)


With Love & Respect for Gender Equality,



---

Ikut Mendukung Gender Equality dengan #PressforProgress di https://www.internationalwomensday.com/PressforProgress










2 komentar:

About

authorHi There! Thanks for visiting my blog. You can call me bella.
Learn More →