Senin, 02 Januari 2017

[Review Film] The Accountant : Berjuang Melawan Ketidakmungkinan

Film ini adalah salah satu film yang ditunggu-tunggu banget sama Zaga buat nonton. Alasannya jelas, karena judulnya The Accountant. Zaga memang berprofesi sebagai akuntan, jadi menurut dia keren banget jika ada film action tentang accountant. Jadi deh, nemenin The Accountant nonton "The Accountant".

img source : Den of Geek

Dibintangi oleh Ben Affleck dan Anna Kendrick sebagai pemeran utamanya, kalau menurut IMDB film ini memiliki rating 7.8, nilai yang cukup tinggi bagi sebuah film. Dalam segi aktingnya, Ben Affleck cukup keren, tapi aku nggak bisa melepaskan bayang-bayang Batman dari dia. Sedangkan untuk Anna Kendrick, di film kali ini aku agak kecewa karena lagi-lagi dia memerankan blonde girl yang terlihat "have no clue at all".

Berjuang Melawan Ketidakmungkinan

Di awal aku menonton film ini, aku berekspektasi film ini hanya akan bercerita mengenai seorang akuntan yang terlibat dalam tindak kriminal dan dia harus lari-lari dikejar oleh orang jahat. Aku mengira film ini akan memiliki plot yang sama dengan RUSH yang dimainkan oleh Joseph Gordon Levitt. Namun ternyata, film ini menyuguhkan cerita yang lebih berarti daripada judulnya.

Ben Affleck berperan sebagai Christian Wolff, seorang akuntan yang spesialis dalam menyelesaikan kasus-kasus keuangan yang tidak lazim. Usut punya usut, ternyata Christian Wolff ini adalah seorang anak dengan High Functioning Autism. Disorder yang dia miliki adalah, dia harus menyelesaikan hal yang dia mulai, jika tidak dia akan emosi dan ngamuk. Aku cukup takjub dengan akting Ben Affleck sebagai anak autis di sini, karena terasa real.

Sebagai seorang autis, Wolff "dipaksa" ayahnya untuk belajar hidup normal. Ayahnya memang terlihat keras dalam mendidik kedua anaknya untuk bisa hidup mandiri serta membela dirinya, karena sang Ayah ingin, mereka bisa hidup walaupun dirinya telah tiada. Sehingga, kita akan melihat bagaiamana struggle kakak beradik ini untuk hidup normal dan dapat diterima oleh masyarakat sekitarnya, bahkan belajar pencak silat di Indoesia lho!

Memahami anak berkebutuhan khusus.
Kalau ngomongin actionnya, oke lah ya, keren banget. Yang aku suka dan highlight dari film ini adalah pesan film untuk memahami anak berkebutuhan khusus. Bahwa mereka memiliki bakat-bakat terpendam yang bisa berguna jika diarahkan dengan bijak. Seperti Wolff, yang jadi akuntan hebat + jenius, atau Justine yang membantu Wolff dibelakang ternyata seorang jenius komputer. Aku besar dengan pengaruh bapak yang merupakan guru SLB, sehingga lumayan mengerti tentang anak-anak berkebutuhan khusus, yang sering dianggap orang sebagai idiot. Memberikan mereka pelajaran dan kecakapan yang sama dengan anak normal akan susah. Oleh karena itu, apa yang diajarkan haruslah sesuai dengan potensi dan keinginan anak tersebut. Biasanya anak berkebutuhan khusus akan diarahkan ke satu bidang yang akan mereka tekuni untuk menopang hidup mereka di masa mendatang.

Film ini worth sekali untuk ditonton, terlebih jika kamu ingin membuka pikiran tentang kehidupan seorang autis. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

authorHi There! Thanks for visiting my blog. You can call me bella.
Learn More →